Membangun Motivasi

Kamis, 07 April 2011
Seorang filsuf Amerika mengatakan: kurang semangat mengakibatkan lebih banyak kegagalan berbanding kurangnya kebijaksanaan atau keramahan.

Sementara menurut Soejitno Irmin di dalam buku “Gaji Barokah”, ada dua hal penting yang harus dimiliki agar seseorang dapat menjalankan tugas dengan baik yaitu memiliki potensi dan motivasi yang tinggi.

Bolehlah kita katakan, bahwa dalam usaha pencapaian kesuksesan, yang salah satunya adalah bekerja dengan baik, setidaknya butuh dua hal penting, yakni potensi (meliputi kebijakan dan kemahiran) dan motivasi (semangat) yang tinggi. Dalam hal ini, potensi dan motivasi punya kedudukan yang sama pentingnya. Karena tanpa salah satunya, pekerjaan tidak akan berjalan baik. Potensi tanpa motivasi akan menyebabkan kemalasan, sedangkan motivasi tanpa potensi bisa berantakan.

Sekalipun sama pentingnya, ternyata potensi dan motivasi punya sifat yang berbeda. Potensi cenderung bertambah dalam proses pembelajaran dan pengalaman. Beda dengan motivasi yang sifatnya fluktuatif, bisa berubah dari yang sangat tinggi menjadi sangat rendah. Padahal motivasi diharapkan selalu di frekuensi tertinggi.

Faktor yang mempengaruhi motivasi: faktor dari luar dan faktor dari dalam.

Faktor dari luar, berupa: reward (penghargaan) dan punishment (hukuman/sangsi). Sayangnya faktor ini tidak menjamin sepenuhnya. Karena pada saat faktor ini terpaksa hilang/dihilangkan, motivasi bisa down. Bahkan jatuh di titik paling rendah bisa menyebabkan penderitanya menjadi seorang  provokator atau trouble maker.

Faktor dari dalam berupa kesadaran. Bentuk kesadaran atau alasan tiap orang berbeda-beda. Bergantung pada Luasnya wawasan, pikiran positif, pandangan jauh ke depan dan mentalitas yang telah terdidik dengan hal-hal baik.  Di antara faktor dari dalam yang bisa dijadikan perbandingan dan acuan adalah: niat ibadah; niat belajar dan mengembangkan potensi; rasa syukur; kesadaran untuk menyeimbangkan hak dan kewajiban; ikhlas bekerja; menyikapi perubahan secara positif; merasa puas dengan pencapaian kerja; dan keinginan menjadi contoh teladan.


7 April 2011. Mempertahankan motivasi memang tak semudah berteori. Tapi ijinkanlah diri berbenah diri. 

5 komentar:

  1. Ajeng Sari Rahayu mengatakan...:

    saya kurang paham dengan faktor dari luar, apa sebuah hukuman berpengaruh dengan motivasi yang dimiliki oleh seseorang?

  1. afadin mengatakan...:

    Mempengaruhi tapi dalam konteks tekanan Mbak Ajeng. Semisal jika karyawan bolos, maka fee-nya dikurangi, atau semisal siswa terlambat yang mendapat hukuman dari sekolah.

  1. Ajeng Sari Rahayu mengatakan...:

    saya ngerti sekarang, kebetulan tadi malem dijelasin sama Dosen saya :)

  1. afadin mengatakan...:

    Alhamdulillah. Jurusan apa Mbak Ajeng kuliahnya?

Posting Komentar

katokito.blogspot.com