Menyadari Kelemahan

Senin, 11 April 2011
Lester Thurow, seorang pakar ekonomi, mengatakan: a competitive world has two possibilities for you. You can lose. Or, if you want to win, you can change". Dunia yang kompetitif ini hanya punya dua kemungkinan untukmu. Gagal. Atau, jika kau ingin menang, kau harus berubah.

Memang untuk mencapai keberhasilan, tidak jarang kita menemui aral terjal. Dan tidak jarang kita langsung berhenti dan menyebutnya dengan kegagalan. Padahal belum sepenuhnya gagal. Kita masih bisa berubah dan berpeluang menang. 

Berapa kali kita harus berubah dan terus mencoba? Berkali-kali sampai berhasil, tentu saja dengan berbagai evaluasi, inovasi dan kajian sebab kegagalan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Naah, kegagalan yang sebenarnya atau puncak dari kegagalan adalah saat kita berhenti mencoba, berhenti berusaha.

Faktor apa yang membuat kita berhenti? Lemah. Kelemahan manusia. Beberapa bentuk kelemahan kita manusia:
  • Pemalas
  • Mencari alasan
  • Rendah diri
  • Kurang disiplin
  • Suka menunda
  • Takut bertindak
  • Banyak hal lain, mari beri masukanmu kawan....


11 April 2011. Dengan menyadarinya, diharapkan kita mampu mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut. Dan berujung pada satu harapan, mendatangkan kemenangan.. Keberhasilan.

7 komentar:

  1. nyayu amibae mengatakan...:

    menyadari kelemahan untuk membangun kekuatan... menyelesaikan masalah pada diri dengan potensi yg ada pada diri juga... :), nice posting.. ambo suko!! hehehe

  1. Ajeng Sari Rahayu mengatakan...:

    kurang bersyukur, dan tidak mengingat kematian...saya rasa bisa dijadikan faktor kelemahan manusia.

  1. Anonim mengatakan...:

    jadi kita harus tetap semangat
    dan jadilah yg terbaik :)

  1. Anonim mengatakan...:

    saya kurang disiplin dan takut bertindak >.<

  1. Anonim mengatakan...:

    baru tahu kalau ada pakar ekonomi bernama Lester Thurow. biasanya Keynes, Adam Smith, atau Irvin.. :D

  1. Anonim mengatakan...:

    Teori-teori dan pelajaran-pelajaran tentang seni hidup bahagia sepertinya tidaklah cukup. harus ada gerak, kerja dan pergaulan..

Posting Komentar

katokito.blogspot.com