Ajaib Bengkulu, Pohon Kelapa di Tengah Jalan Raya

Jumat, 24 Desember 2010

Peristiwa unik terjadi di jalan Merapi, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu. Ditengah jalan raya, di depan BLK (Balai Latihan Kerja) Bengkulu, tumbuh pohon kelapa. Berikut videonya.



Memang tidak sepenuhnya ajaib. Karena kelapanya bukan tumbuh atau dibiarkan tumbuh sendiri. Tapi tetap aneh kalo sampai masyarakat sekitar menanami jalan raya, yang merupakan sarana publik, dengan pohon kelapa. Sudah seharusnya pengguna jalan marah. Tapi ternyata tidak, orang-orang seakan memaklumi kejadian ini.

Lebih aneh lagi jika pemerintah berlarut-larut tidak menyelesaikan masalah ini. Maaf, saya menyebut-nyebut pemerintah. Karena jujur saja, saya tidak tau apakah ini jalan kota atau jalan propinsi? Apakah ini tanggungjawab walikota (dan jajaran pemerintah kota) atau gubernur (dan jajaran pemerintah propinsi)? Ntahlah, untuk itu ijinkan saya menyebutnya pemerintah atau pihak pemerintah.

Jalan merapi merupakan jalan penting penghubung antara Panorama – Tebeng – Sawah Lebar. Di sepanjang jalan itu banyak berdiri kios-kios dan tempat usaha masyarakat. Juga ada kampus, POM Bensin dan BLK (Balai Latihan Kerja). Boleh dibilang, di situ pusat perekonomian setelah pusat kota Suprapto – Padang Jati dan terminal Panorama.

KEJAHATAN. Inilah yang terpikirkan oleh saya menyambut fenomena ini. Kejahatan masyarakat terhadap pemerintah. Tapi tentu saja, kejahatan seperti ini tidak akan terjadi jika pemerintah dinilai baik. Saya menilik, paling tidak ada satu dari tiga sebab yang melatarbelakangi kejadian unik ini, yaitu :

  • Diprovokatori. Bisa saja ada pihak-pihak pesaing yang iri dengan pemerintahan terkini. Apalagi menjelang Pilkada Walikota. Tantangan buat beliau.
  • Kebingungan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhannya. Bisa jadi karena mereka tidak mengerti jalurnya. Atau mungkin memang tidak ada jalur yang mengatur ke arah itu.
  • Puncak kekesalan masyarakat melihat kinerja pemerintah yang seakan tidak menunjukkan iktikad dan kinerja yang baik. Kita tau, sepanjang jalan Panorama – Tebeng – Sawah Lebar sudah rusak bertahun-tahun. Diperbaiki jika ada momen penting, seperti MTQ, Pilkada, atau proyek akhir tahun menghabiskan dana APBD. Tapi anehnya jalan baru tidak bertahan lama. Dan akan rusak lagi. Kenapa?

Jelas ini sangat merugikan dan menyudutkan pihak pemerintah. Bolehlah kita bilang seharusnya pemerintah malu. Secara tidak langsung, kejadian ini telah mencoreng nama baik kota dan propinsi tercinta, Bengkulu. Dan tentu saja menambah panasnya suhu politik menjelang pilkada Walikota Bengkulu.

Jika pemerintah yang sekarang cermat, justru saat ini merupakan momen yang untuk mengambil keuntungan. Cukup dengan menyelesaikan masalah ini dengan baik, sambut aspirasi masyarakat, dengarkan keluhannya, dan rebut hati mereka kembali.

24 Desember 2010. Apapun yang terjadi, sebagai orang yang lahir dan besar di kota ini, saya sangat berharap yang terbaik untuknya, kalian, mereka, dan kita..

0 komentar:

Posting Komentar

katokito.blogspot.com