Melompat, Tanggung Resiko

Kamis, 24 Februari 2011
Di tulisan sebelumnya, Tak Harus Melompat - Yang Penting Terus Melangkah, dibicarakan tentang peluang lompatan dalam meraih kesusksesan. Yakni 25% tepat dan sisanya 75% gagal. Beresiko.
Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.
Membaca. Memahami. Merenungkan.
Menurut Safir Senduk, ada lima hal yang bisa dilakukan berkaitan dengan resiko, yakni hindari, kurangi, hadapi, bagi dan transfer resiko tersebut. Tulisan sebelumnya lebih mengarah ke menghindari resiko, dengan melangkah bertahap. Alon-alon waton kelakon. Biar lambat asal selamat.
Tapi…. ada kalanya tidak sabar menghampiri. Dengan kemampuan yang dimiliki, merasa mampu menggapai lebih dari dua tiga anak tangga dengan melompat sekali. Bolehkah? Tentu saja boleh. Selama tak melanggar norma, tak satupun berhak melanggar.
Dengan catatan, tanggung resiko. Ibarat pembalap pro. Menjalankan profesi dengan menantang maut. Beresiko menghadapi kematian. Tapi tetap saja dilakukan. Kenapa? Karena ternyata resiko tersebut bisa diminimalisir. Dengan cara menggunakan helm dan baju pelindung. Manajemen resiko.
Dalam menuju kesuksesanpun demikian. Mengkaji segala kemungkinan kemudian menyimpulkan bentuk perlindungan demi keselamatan. Siapkan mental, dana, upaya sedemikian, demi meminimalkan dampak kegagalan. Dan melompatlah sesuai perhitungan kemampuan. Berharap akan keberhasilan. Sekalipun gagal masih bisa tersenyum nyaman.

24 Februari 2011. Melompat? Berharap akselerasi keberhasilan. Boleh. Boleh. Boleh.

7 komentar:

  1. Ajeng Sari Rahayu mengatakan...:

    Bagus neh sharingnya Din, sip deh. Aku juga mau meminimalisir resiko :)

  1. afadin mengatakan...:

    @mbak Ajeng: trmksh mbak.. Mari2 kita bersama menuju kebaikan dan motivasi diri.. Semangat..

  1. bilaiaska mengatakan...:

    Selalu ada kesempatan untuk sesuatu yang lebih baik..

    Belajar kehidupan memang bisa dari mana saja, salah satunya dari blog ini..

    Interesting blog..

    Afadin, teman lama yang tetap penuh kejutan ^^

  1. menone mengatakan...:

    jangan takut pada kegagalan, setiap kegagalan pasti ada hikmah didalamnya....... jd klo mo lompat coba az........... q sering lakukan hal tersebut

    salam persahabatan dr MENONE

  1. afadin mengatakan...:

    @bilaiaska: Eh Ifat yo, po kabar kawan? trims kunjungannyo. Sering2 mampir yo Fat.

    @mas menone: ya mas. Boleh2 aj melompat asal tau resiko dan cara mengatasi/meminimalkannya. Kalo asal lompat aj bisa bahaya.

  1. Anonim mengatakan...:

    sulit implementasikannya
    ilmu yg kita miliki masih ilmu titen (jawa) dalam mengukur setinggi apa lompatan kita yg tdk membuat jatuh tersungkur...

  1. afadin mengatakan...:

    @Mas Fikri: ada dua jawaban untuk kesulitan implementasi. Pertama, lakukan alternatif, misalnya cukup dengan melangkah saja, atau mungkin mas Fikri punya saran lain?. Kedua, adalah nekat dan tentu saja ada resikonya.

Posting Komentar

katokito.blogspot.com