Jika dipinta memilah peluang 100% dan 25%, kawan pilih yang mana? Loh.. loh.. apa ini pake persen-persen? Hehe.. J sekedar analogi.
Mendengar. Mencerna. Merenungkan.
Seorang sahabat mengisahkan ini, sudilah kawan mendengar ocehan perpanjangan dari saya.
Jika engkau ingin menapaki tangga kesuksesan, naikilah anak tangga satu per satu. Sebaiknya tidak terburu melakukan lompatan besar jika belum memastikan tempat berpijak. Lalu apa hubungannya dengan 100 dan 25 persen tadi?
Baiklah..
Jika melangkah bertahap, satu demi satu anak tangga, peluang untuk naik dengan selamat bisa mencapai 100%.
Tapi saat melakukan lompatan besar, haruslah ada persiapan matang. Jika tidak matang, peluang berhasil bisa turun sampai 25%. Apa saja? 25% pertama melompat terlalu jauh melewati sasaran, gamang berpijak, kemungkinan jatuh; 25% kedua, kebalikannya lompatan terlalu pendek tidak sampai sasaran, gamang, jatuh; 25% berikutnya berhasil mendarat di sasaran tapi tidak mantab, jatuh juga; barulah 25% yang terakhir berhasil dengan pijakan mantab, selamat.
Itulah kawan, bukan bermaksud melarang. Hanya memberi pertimbangan. Sekalipun berkeras ingin melakukan lompatan, persiapkanlah dengan baik.
10 Februari 2011. Sepandai itu tupai melompat, bisa jatuh juga. Belum bisa melompat cukuplah berjalan saja. Yang penting melangkah.
ya dah lompat2an aja hihii