Semoga Sukses

Kamis, 06 Januari 2011

Sembari menepuk bahu saya, ibu Wiwit mengatakan “Be a Success man!”. Sepenggal kata yang cukup memotivasi pagi ini. Hanya itu dialog kami saat papasan tadi pagi setelah saya mengucap “hello, mam..”. Setelahnya saya bilang ‘thnx mam, amin..”.

Tak sering jumpa. Tak banyak kata. Tapi sarat makna.

Kedekatan yang aneh, hubungan saya dengannya. Beliau rekan kerja saya sewaktu masih mengajar di SMK Negeri 1 Bengkulu dulu. Tapi tidak sebatas itu. Beliau guru pengampu ‘Bahasa Inggris’ saat saya masih duduk bangku sekolah menengah pertama, SLTP Negeri 1 Bengkulu. Tapi tidak sebatas itu. Suaminya murid ayah saya. Tapi tidak sebatas itu. Ibu mertua beliau teman ayah saya. Tapi tidak sebatas itu. Putri pertamanya yang bernama Putri, salah satu murid terbaik saya. Tapi tidak sebatas itu. Putri telah tiada. #Sedih.

Sebagai guru baru waktu itu, Putri sangat membanggakan saya. Ntah apa yang sudah dia ceritakan ke ibunya, sampai ibu Wiwit juga menyenangi saya. Yaah, memang rumornya banyak siswa yang menyenangi cara mengajar saya; para gurupun membicarakan saya (sepertinya saya terlalu banyak berbuat onar hingga jadi bahan pembicaraan). Bukan karena saya lebih pintar dari guru lain. Bukan juga karena saya sekolah kependidikan. Saya lulusan teknik, beruntung saja bisa jadi guru. Lebih beruntung lagi, tidak lama kemudian saya dapat kesempatan mengabdi di Universitas swasta milik yayasan di Bengkulu. Padahal saya tidak pernah berniat itu, saya hanya berusaha memaksimalkan tugas saya sebagai pengajar. Bukankah kita dibayar untuk bekerja maksimal.

Kebanggaan Putri terhadap saya berimbas pada sikap ibunya. Beliau sering mensupport saya. memberikan motivasi, masukan, nasehat-nasehat ringan tapi dalam. Terus begitu, sampai sekarang.

6 Januari 2010. Termotivasi. Penuh makna dalam berbenah diri.

0 komentar:

Posting Komentar

katokito.blogspot.com