Berani Mimpi

Kamis, 20 Januari 2011

Orang sukses punya masa lalu. Orang lalai punya masa depan. Siapa yang tidak mau berubah, akan dihukum oleh masa depannya sendiri.

Kita bisa belajar dari kesalahan. Tapi bukan berarti kesalahan itu harus kita alami sendiri, karena kita tidak punya banyak waktu untuk itu. Bolehlah kiranya belajar dari kesalahan orang lain. Bisa lewat merenungi kawan sekitar, atau membaca.

Saya – merasa pernah gagal dan berada di titik paling bawah kehidupan saya. Mungkin berikutnya ada kesempatan untuk banyak cerita tentang itu. Adapun tentang kegagalan ini, saya mencoba merenungi dan menyimpulkan sebab kegagalan saya.

Sebab dari dalam, boleh disebut sifat bawaan:

  • Malas mulai, senang melalaikan tugas. Setiap kali ada tugas, saya lebih senang mengalihkan perhatian ke yang lain terlebih dahulu, semisal game dan komik. Tapi setelahnya malah kecapekan dan tugas terbengkalai.
  • Takut tantangan dan tidak pede.
  • Inkonsistensi.
  • Sering menilai negatif, berpikir buruk tentang banyak hal.
  • Banyak guyon, keseringan becanda tanpa pandang tempat dan situasi.
  • Kurang wawasan, jarang merenung tentang kehidupan.

Sifat buruk saya ini bertambah dengan banyak faktor luar yang tidak bisa saya kontrol. Kalo boleh disebut beberapanya:

  • Game, baik off maupun online.
  • Pulsa murah; sms dan telepon murah. Habis waktu dan tenaga untuk smsan dan telponan. Bahkan pernah bela-belain begadang karena telpon murahnya cuma jam malam.
  • Situs jejaring sosial. Bukan situsnya yang bermasalah, tapi saya yg tidak bisa kendali diri.
  • YM dan chating. Lagi-lagi bukan fasilitasnya yang salah. Saya yang tidak bisa kendali diri.
  • Komik dan film.

Yaah, itu sebab untuk diri saya pribadi. Mungkin akan berbeda untuk setiap dari kita. Beruntung bagi saya ditimpa masalah yang membuat saya patah sepatah-patahnya. Lebih beruntung lagi, saya tidak lari ke obat-obatan, minuman atau perempuan; yang kata orang justru bikin tambah hancur kehidupan. Dalam keluluhlantakan, saya mulai merenung, menangisi diri, sekarang masih proses berbenah diri. Tentang perenungan, saya memantabkan diri untuk:

  • Rajin, atau memaksa rajin.
  • Mencoba mengenali bagian penting dan tidak penting.
  • Konsisten dalam kegiatan positif.
  • Berpikir lurus dan baik.
  • Banyak bekerja dari bercanda.
  • Kurangi main, sms/telpon, jejaringan, chating, ngomik (baca komik), nonton; ganti dengan kegiatan yang bernilai manfaat.
  • Berani bermimpi; dan berusaha menggapainya.
  • Rajin membaca; membuka jendela dunia.
  • Bergaul dengan orang-orang baik.
  • Mengagumi kalian, orang-orang hebat.

Sekarang saya masih tetap belajar. Berbenah diri. Beruntung, dar hari ke hari – dari waktu ke waktu saya selalu merasakan hasil yang baik. Mudah-mudahan saya bisa menemukan yang masih saya cari, pencerahan hidup.

20 Januari 2011. Mengenang kesalahan. Kiranya dapat instopeksi diri.

5 komentar:

  1. RIo Saputra mengatakan...:

    Inspiratif...
    IqroBismirobbikalladzi Kholaq...

    Baca Diri mu, Baca Lingkunganmu, dan Bacalah dengan Nama TUhan yang Menciptakanmu..

    TUlisan Yang lUar Biasa, Dalam, dan Bermakna.
    SEmoga Menginspirasi Banyak Orang.
    Termasuk Saya,

    Terimakasih Mas Didin..

  1. afadin mengatakan...:

    @Rio : trims mas Rio, saya juga masih belajar.
    @js : trmksh sudah berkunjung.

  1. Anonim mengatakan...:

    terimakasih telah berbagi ...
    harapannya, sy bs belajar dr 'kesalahan' sampeyan mas...

  1. afadin mengatakan...:

    @Ahmedfikreatif aka goda-gado: terimakasih telah berkunjung. Mudah2an kesalahan saya tidak terulang di orang lain.

Posting Komentar

katokito.blogspot.com