BEC Gaya Baru

Senin, 10 Januari 2011

Kurang lebih 9 bulan sudah kepengurusan kami berjalan. Beberapa kali sudah mengadakan pertemuan, baru kali ini hasilnya sangat memuaskan. Mengesankan. Semakin cinta BEC (Bengkulu Entrepreneur Community). Eits.. tunggu dulu BOSS*. Ada apa ini, kepengurusan? Pertemuan? Sangat memuaskan? Ya, tentu saja. Baiklah.. mari saya perkenalkan.

Kepengurusan. Kami tergabung dalam BEC (Bengkulu Entrepreneur Community), sebuah komunitas bisnis alumni EU (Entrepreneur University) di Bengkulu. Kebetulan kami adalah kepengurusan periode kedua, dipimpin oleh ibu Afrina Yosi, Bendahara ibu Nila dan saya sebagai sekretarisnya. Selain itu banyak seksi lain. Tapi hasil pertemuan kemarin disederhanakan, mengkerucut menjadi ketiga orang ini. Kok? Ya mungkin karena para bisnisman itu tidak mau berpikir repot dengan kerumitan sistem. Toh masing-masing sudah sibuk dengan bisnisnya sendiri.

Pertemuan, merupakan ajang tempat kami berkumpul. Membahas EU, bisnis, kepengurusan, dll yang berkaitan dengan EU, BEC dan tentu saja.. BISNIS.

Sangat Memuaskan, inilah bagian paling menyenangkan. Dan karena ini, tulisan ini dibuat.

9 Januari 2011. Reuni Akbar Alumni EU Bengkulu. Menjalin Silaturahmi, Meningkatkan Keakraban. Acara ini digagas oleh dua orang, saya dan ketua Bu Yosi. Sebetulnya, tapi rahasia loh y, lebih tepatnya bu Yosi yang menggagas semuanya. Saya hanya membantu sedikit. Itupun tidak maksimal. Karena disibukkan dengan pekerjaan kantor; plus kedatangan tamu jauh (kawan kuliah) yang baru kali ini ke Bengkulu; plus menumpuknya side job (usaha saya di bidang percetakan, desain grafis, servis komputer; pemilik sekaligus karyawan utama, hehe); plus kondisi cuaca yang tidak mendukung. Mengganggu kesehatan. Mungkin malaria kumat ni. (alasan boss, uhui). Syukurnya pertemuan berjalan sukses dengan hasil sangat memuaskan. Tersenyum bangga dalam sakit.

Susunan acara dimulai dengan pembukaan; kemudian presentasi bisnis; dan terakhir pleno dengan tema ‘Mau dibawa kemana BEC?’. Pembukaan dan presentasi bisnis tidak saya ceritakan karena sifatnya umum. Saya rasa semua sudah mengerti formatnya. Lanjut ke pleno.

Singkat saja. Tema ‘Mau dibawa kemana BEC?’ diangkat karena kurang geliatnya organisasi ini. Bukan karena pengurus yang tidak bersemangat. Bukan pula karena tidak ada support dari rekan-rekan anggota. Buktinya acara ini tetap bisa berlangsung. Jadi? Setidaknya ada dua faktor yang saling berhubungan yang menyebabkan kevakuman ini.

  • Karena baru memulai bisnis atau sedang berkembang, mengurusi bisnis masing-masing menjadi agenda utama. Agak sulit untuk keluar berkunjung ke rekan BEC dan berbagi informasi.
  • Kesibukan tadi menyebabkan kurangnya komunikasi antar anggota sehingga menciptakan kevakuman.

Diskusi berjalan lancar dan terarah. Yah, walaupun agak sedikit berbantah-bantahan. Itukan biasa. Pada akhirnya dicapai beberapa kesimpulan:

  • BEC jangan diperumit dengan kepengurusan yang banyak. Tiga pengurus utama dirasa cukup.
  • Dicarikan perkerja Humas yang bertugas menghubungkan tiap anggota dan informasi. Kurang lebih berfungsi sebagai Pusat Data. Untuk awal, akan ada evaluasi SOP tiap bulan.
  • Fee Humas diatur BEC, berupa Honor untuk fee tetap dan Komisi jika ada penambahan tugas.
  • Anggota BEC adalah alumni EU yang melakukan registrasi ke BEC dengan biaya pendaftaran 150 ribu dan iuran bulanan 10 ribu.


10 Januari 2011. Malaria kumat. Senang bisa bercerita tentang BEC.


*BOSS, cara kami menyapa di BEC. Sebuah singkatan Berani Optimis Sukses Selalu.

0 komentar:

Posting Komentar

katokito.blogspot.com