Mencari masalah tidaklah sulit. Mau bukti? Rasa-rasanya tidak perlu, karena tanpa dicaripun masalah sudah berseliweran di sekitar. Semua orang pasti mengalami.
Yang sulit adalah mencari solusi. Terbukti, masalah-masalah yang mencuat di tivi hampir tak punya solusi terealisasi. Okelah, itukan masalah besar. Biarkan orang-orang besar itu yang urus. Gak ikut-ikutan ah, takut terombang-ambing arus politik.
Bagaimana dengan masalah kecil? Apakah sama sulitnya?
Mengingat. Mencerna. Merenungkan.
Terkisah beberapa pemancing mengambil tempat tidak berjauhan. Karena lelah tidak jua mendapat ikan, mereka tertidur. Saat itulah seekor ikan memakan umpan salah satu dari mereka. Ikan terjerat. Meronta. Bergerak kesana kemari menyebabkan semua benang para pemancing saling membelit. Kusut. Masalah. Saat tersadar, para pemancing punya tugas maha penting. Yakni menentukan ikan itu terjerat kail siapa, milik siapa?
Ada dua pendekatan yang bisa dilakukan. Pertama, tarik dari jorannya. Tapi persentase keberhasilan bergantung jumlah joran, semakin banyak joran maka semakin kecil kemungkinannya. Misal ada empat joran, sama artinya 100%/4 yakni 25%; atau ada lima joran sama dengan 100%/5 yakni 20%.
Pendekatan kedua, ditarik dari ikannya. Persentase 100%.
Begitulah. Memang terlihat mudah. Sayangnya cenderung saat tidak jernih, saat terlilit masalah, hal yang mudah jadi tidak terlihat. Berapa banyak masalah yang harusnya mudah jadi tidak terselesaikan. Mari kita membiasakan diri untuk selalu jernih hingga bisa meraih keputusan solusi terbaik.
28 Februari 2011. Masalah. Masalah. Masalah. Solusi. Solusi. Solusi. Hanya seberapa jernih pikiran dan hati untuk mengkaji.
suka, ama penjelasanmu di atas.
joran itu apa ya?